Tapanuliraya – Salah satu game lokal yang ditunggu-tunggu, Troublemaker, akhirnya dirilis untuk platform PC pada Jumat kemarin. Game buatan Gamecom Team ini bisa didapatkan melalui Steam, Epic Games Store, dan GOG.
Berdasarkan pantauan di Steam dan Epic Games Store, game Troublemaker bisa didapatkan dengan harga diskon Rp 108.000 dari harga aslinya di Rp 135.000 dengan waktu terbatas.
Jika Anda tertarik untuk memainkannya, berikut adalah spesifikasi PC yang dibutuhkan untuk bermain Troublemaker, seperti yang tertera di laman Steam:
Spesifikasi PC Minimal Troublemaker
OS: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10 (versi 64 bit)
Prosesor: Intel Core i5-2400s @ 2.5 GHz atau AMD FX-6100 @ 3.3 GHz
Memori: 8 GB RAM
Grafis: Nvidia GeForce GTX 660 atau AMD HD 7870 (2GB VRAM)
DirectX: 11
Penyimpanan: 25 GB ruang tersedia
Sound Card: Kompatibel dengan DirectX menggunakan driver terbaru
Spesifikasi PC Rekomendasi Troublemaker
OS: Windows 7 SP1, Windows 8.1, Windows 10 (versi 64 bit)
Prosesor: Intel Core i7-4790 / AMD Ryzen 5 1600
Memori: 16 GB RAM
Grafis: Nvidia GeForce GTX 760 atau AMD R9 270X (4GB VRAM)
DirectX: 11
Penyimpanan: 25 GB ruang tersedia
Sound Card: Kompatibel dengan DirectX menggunakan driver terbaru
Troublemaker adalah game buatan developer Indonesia Gamecom Team yang dirilis oleh Freedom Games untuk platform PC, melalui Steam, Epic Games, dan GOG.com. Sebelumnya, game ini bernama Parakacuk dan sudah dirilis dalam versi demo.
Cerita Troublemaker berlatar di sebuah sekolah menengah atas (SMA) di mana kerap terjadi pertarungan antar geng. Tema ini mengingatkan kita pada game Bully garapan Rockstar yang dirilis pada 2006.
Pemain memerankan Budi, seorang anak baru yang ingin menjadi yang terkuat di sekolah melalui sebuah turnamen berkelahi tahunan bernama Raise Your Gang. Pemain bisa memperkuat Budi dengan meningkatkan berbagai skill dan kemampuan yang tersedia. Selain itu, dia tidak akan bertarung sendirian, melainkan bersama dengan gengnya yang bernama Parakacuk.
Namun, perlu diingat bahwa game ini ditujukan untuk gamer dewasa karena mengandung kata-kata kasar dan kekerasan. Pengembang juga telah menegaskan informasi ini dalam deskripsinya di Steam.
Perilisan Troublemaker pun meramaikan industri game di Indonesia, yang beberapa waktu lalu banyak dibicarakan saat diluncurkannya A Space for the Unbound.
A Space for the Unbound, buatan Mojiken Studio, meskipun tidak memiliki grafis super realistis seperti game AAA, ceritanya banyak menuai respon positif karena permainan ini berbasis narasi yang sangat kuat dan bisa membuat pemainnya terbawa suasana. Dalam game ini, kita mengikuti kisah dua karakter utama bernama Atma dan Raya yang hidup di kota kecil yang tenang di Indonesia pada tahun 90-an. Mereka berdua memiliki kemampuan unik yang memungkinkan mereka mengeksplorasi dunia mimpi dan menghadapi rahasia-rahasia gelap dari masa lalu.
A Space for the Unbound juga menawarkan gameplay yang menarik dengan teka-teki yang cerdas dan menantang. Kita harus memanfaatkan kemampuan unik dari Atma dan Raya untuk menyelesaikan berbagai teka-teki, mengeksplorasi dunia mimpi, dan membuka jalan cerita yang menarik. Semua elemen ini berhasil menghasilkan pengalaman bermain yang mendalam dan emosional bagi para pemainnya.
Selain itu, game ini juga dikenal karena soundtrack-nya yang indah dan atmosfernya yang menenangkan. A Space for the Unbound berhasil memberikan pengalaman yang sangat berbeda dari game-game mainstream yang sering kita jumpai. Game ini bukan hanya sekedar hiburan, tapi juga memberikan pesan-pesan penting tentang keluarga, persahabatan, dan pengorbanan yang sangat menyentuh hati.
Tinggalkan Balasan