Sibolga, Tapanuliraya.com — Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Sibolga, Syafaruddin Siregar, memberikan penjelasan terkait aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah siswa di lingkungan sekolah, Senin (6/10/2025).
Syafaruddin menyebut, permasalahan tersebut telah diselesaikan setelah dilakukan mediasi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sibolga, dan pihak kepolisian.
“Masalahnya sudah selesai setelah dimediasi. Semua pihak sudah memahami duduk persoalannya,” ujar Syafaruddin, Senin (6/10/2025).
Sebelumnya, ratusan siswa SMK Negeri 3 Sibolga menggelar aksi protes di halaman sekolah yang berlokasi di Jalan Tukka, Kelurahan Sibuluan Raya, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Dalam aksinya, siswa membakar ban bekas dan menyuarakan kekecewaan terhadap pihak sekolah.
Para siswa menuntut perbaikan fasilitas sekolah, seperti meja rusak, atap bocor, hingga kekurangan pasokan air. Mereka juga menyoroti soal bahan praktik yang dianggap tidak tersedia.
Menanggapi hal itu, Syafaruddin membantah tudingan yang menyebut sekolah tidak menyediakan bahan praktik bagi siswa.
“Bahan praktik itu ada. Kalau tidak ada, itu fatal. Soal air memang pernah macet, tapi sekarang sudah lancar,” jelasnya.
Syafaruddin mengakui, memang terdapat beberapa ruang kelas yang rusak. Namun, pihaknya telah mengajukan anggaran perbaikan sebesar Rp1,6 miliar ke Kementerian Pendidikan.
“Untuk perbaikan ruang kelas, bukan ranah sekolah. Itu tanggung jawab kementerian. Dana BOS tidak bisa digunakan untuk rehabilitasi sedang atau berat,” ungkapnya.
Terkait aksi protes yang dilakukan siswa, Syafaruddin menegaskan akan melakukan evaluasi internal dan perbaikan sistem manajemen sekolah.
“Saya akan melakukan perubahan manajemen. Kalau sistem baru ini tidak menguntungkan pihak tertentu, mungkin kami akan diganggu lagi. Tapi yang jelas, kami akan tetap berbenah,” tegasnya. (red)
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan