Medan, Tapanuliraya.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) melalui Dinas Pendidikan menggelar pelatihan mangrove yang diadakan oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) kepada 150 guru di wilayah ini.

Pelatihan ini bertujuan untuk mengintegrasikan pendidikan mangrove dalam kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah di Sumut.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Abdul Haris Lubis, mengatakan bahwa pelatihan tersebut merupakan langkah awal sebelum implementasi kurikulum mangrove di sekolah-sekolah.

“Kami sudah mengeluarkan instruksi atau surat edaran untuk diimplementasikan di sekolah. Tapi, sebelum itu dilakukan, pelatihan kepada para guru sangat penting,” ujar Haris di Medan, Selasa (12/11/2024).

Dengan pelatihan ini, para guru diharapkan dapat menularkan pengetahuan mengenai pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan tanaman mangrove, terutama kepada siswa-siswa di wilayah pesisir. Haris berharap, para guru yang terlatih bisa menjadi duta lingkungan yang menyebarkan pengetahuan tentang mangrove ke sekolah-sekolah lain.

“Harapan kami, ke depan generasi muda yang memiliki pengetahuan tentang mangrove ini akan lebih peduli dan berperan aktif dalam melestarikan lingkungan, khususnya ekosistem pesisir,” tambah Haris.

Pemprov Sumut mendukung penuh upaya BRGM dalam menyelenggarakan pelatihan ini dan berencana segera mengimplementasikan materi mangrove sebagai bagian dari kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah.

Haris mengimbau para guru yang mengikuti pelatihan untuk belajar dengan serius agar dapat menyampaikan materi yang baik kepada para siswa.

“Para guru harus memastikan bahwa mereka benar-benar memahami tentang mangrove. Dengan pemahaman yang baik, mereka akan mampu memberikan pembelajaran yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa,” tutur Haris.

Sementara itu, Kepala Sub Kelompok Kerja Sosialisasi dan Pelatihan BRGM, Budiyanto, menyatakan bahwa pendidikan lingkungan hidup, khususnya mengenai mangrove, memiliki peran strategis dalam melestarikan alam.

Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membentuk rasa cinta lingkungan pada para guru, yang nantinya akan menularkan semangat pelestarian mangrove kepada generasi muda.

“Pelatihan ini bertujuan untuk membekali guru dengan keterampilan yang dapat membantu mencegah kerusakan lingkungan. Kami berharap mereka dapat menjadi pelaku utama dalam upaya pelestarian mangrove di Indonesia,” kata Budiyanto.

Pelatihan mangrove ini diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun kesadaran lingkungan yang lebih besar di kalangan generasi muda, yang pada gilirannya akan menjaga keberlanjutan ekosistem pesisir dan mangrove di Sumatera Utara. (int)